Sebanyak 40 siswa dan 3 guru MA NW Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, datang berkunjung dalam bentuk kegiatan study tour ke IKIP Mataram pada hari Kamis, 21 Februari 2019. Rombongan siswa dan guru yang berasal dari kawasan gunung Rinjani ini disambut hangat oleh Pimpinan IKIP Mataram yang dikomandani Wakil Rektor II, Ibu Yeti Kurniasih, M.Si.
Acara penerimaan bertempat di Ruang Sidang Bacalah dihadiri oleh Dekan FPOK dan Dekan FPMIPA bersama jajaran serta Kepala Biro di lingkungan IKIP Mataram. Dalam sambutannya Wakil Rektor II mewakili Rektor menyampaikan salam Rektor dan Wakil Rektor I yang tidak bisa menerima kunjungan siswa dan guru karena sedang berada di Denpasar menghadiri Rakerda ABPTSI dan Pimpinan PTS LLDIKTI Wilayah VIII.
Ibu Yeti menyampaikan terima kasih kepada siswa dan guru MA NW Ketangga Suela yang mau datang berkunjung melihat dan belajar tentang kehdupan kampus. “Kami sudah siapkan beberapa fasilitas yang akan dikunjungi adik-adik seperti Laboratorium (Kimia, Fisika, Biologi, Matematika) serta fasilitas olahraga”, ungkapnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penjelasan tentang profil IKIP Mataram serta berbagai informasi yang terkait dengan penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 oleh Kepala Biro Humas, Ismail Marzuki. “Adik-adik sekalian, jika melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal yang harus diperhatikan adalah akreditasi perguruan tinggi tersebut, serta akreditasi program studi yang ada di dalamnya. Di IKIP Mataram semua sudah terakreditasi B, kecuali S2 Pendidikan Bahasa Inggris yang saat ini sedang akreditasi ulang”, ungkapnya. Berbagai fasilitas, layanan, serta keunggulan lainnya yang ada di IKIP Mataram juga disampaikan sehingga siswa dan guru yang datang berkunjung mendapat informasi lengkap tentang IKIP Mataram.
Selesai acara penyambutan agenda selanjutnya adalah kunjungan ke laboratorium yang ada di FPMIPA dan FPOK. Sama halnya saat di Institut, kedatangan mereka di Laboratorium dan fakultas disambut hangat sehingga dari raut wajah para siswa dan guru terlihat kegembiraan. Di laboratorium mereka didemonstrasikan cara-cara praktikum dan mereka diberikan kesempatan mencoba. Di laboratoirum olahraga mereka diberikan kesempatan mencoba menggunakan alat-alat yang ada. (Maqita dan Kadri).
