
Gempa bumi yang terjadi setahun lalu di wilayah Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Utara (KLU) menyisakan duka dan berbagai permasalahan di hampir setiap sendi kehidupan masyarakat. Sebagai kabupaten yang paling terdampak, di KLU masih terdapat warga yang tinggal di daerah pengungsian, bahkan masih ada murid SD yang belum bisa mengikuti proses belajar-mengajar secara normal dalam waktu yang cukup lama.
Melihat kondisi tersebut, Tim KKN PPM IKIP Mataram bekerjasama dengan Pemerintah Desa Persiapan Menggala, remaja dan pengurus masjid menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) berbasis masjid khusus untuk murid SD yang beragama Islam, sehingga mereka mendapat waktu tambahan belajar sekaligus melengkapi ketertinggalan dalam belajar yang mereka alami selama gempa berlangsung. Ketua tim KKN PPM IKIP Mataram Mujiburrahman, M.Pd., mengungkapkan bahwa KBM berbasis masjid juga sebagai trauma healing berkelanjutan bagi masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah.
Lebih lanjut Mujiburrahman mengungkapkan bahwa KBM dirancang dengan kolaborasi pendidikan Islam dan pendidikan matematika dan sains. Melalui pendidikan Islam anak-anak diajarkan berbagai pengetahuan dasar seperti teori dan praktek sholat, membaca Al Qur’an, dan doa sehari-hari. Sementara pendidikan matematika dan sains, anak-anak diajarkan berbagai pengetahuan seperti berhitung, pengetahuan alam, dan praktek berbagai percobaan ilmiah sederhana.
Salah seorang anggota Tim yang juga kaprodi Pendidikan Matematika, Masjudin, M.Pd., berharap trauma yang dialami anak-anak bisa segera pulih dan berjalan normal seperti sebelum terjadi gempa (di kutip dari Lombok Post edisi Sabtu, 10 Agustus 2019 oleh BHM IKIP Mataram).